PWI NEWS | Aliansi Jurnalis Pamekasan (AJP) menggelar Dialog Kemanusiaan di Ruang Rato Ebhu Mandhapa Aghung Ronggosukowati, Senin (2/6/2025).
Acara bertajuk “Mengurai Persoalan dan Solusi Pasien Gagal Ginjal” itu menghasilkan tujuh kesepakatan. RSUD Smart Pamekasan sendiri menghadirkan tiga terobosan.
Berikut ketujuh kesepakatan tersebut, yang ditandatangani Wakil Ketua DPRD Pamekasan Moh. Khomarul Wahyudi, Kepala BPJS Nuzuludin Hasan, Kadinkes dr. Saifudin, Direktur RSUD Smart Pamekasan dr. Budi Santoso, Ketua AJP Khairul Umam dan Ketua Cahaya Umat Rahwini.
Pertama, RSUD Smart Pamekasan membuka layanan cuci darah bagi pasien gagal ginjal pada hari Minggu. Satu kali dalam seminggu dan akan ditanggung oleh BPJS Kesehatan untuk peserta BPJS Kesehatan.
Kedua, RSUD Smart Pamekasan membuka layanan informasi terkait cuci darah dan mengawal pasien gagal ginjal untuk mendapatkan layanan cuci darah.
Ketiga, RSUD Smart Pamekasan akan mempercepat pengadaan Alkes, Gedung, SDM dan lain-lain terkait pelayanan cuci darah akhir tahun 2025.
Keempat, DPRD Pamekasan akan terus mengawal pasien gagal ginjal agar mendapat pelayanan cuci darah di RSUD Smart Pamekasan.
Kelima, Cahaya Umat akan menanggung biaya jika ada persoalan dengan pelayanan cuci darah sif ke-4 di RSUD Smart apabila tidak ditanggung BPJS Kesehatan.
Keenam, BPJS Kesehatan dan Dinkes Pamekasan mengawal pembukaan sif ke-3 di RSUD Sampang dan Sumenep segera terealisasi.
Ketujuh, Dinkes Pamekasan berupaya menyiapkan informasi real time rumah sakit yang bisa melayani hemodialisis atau cuci darah.
Di forum tersebut, Direktur RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo (Smart) Pamekasan dr Budi Santoso mengatakan, sejauh ini pihaknya sudah menghadirkan layanan HD pada hari Minggu.
“Layanan cuci darah bagi pasien gagal ginjal pada hari Minggu ini khusus untuk pasien yang menjalani terapi layanan HD seminggu satu kali,” ujarnya.
Dijelaskan, di RSUD Smart Pamekasan akan ada 10 hingga 11 mesin HD baru. Alat tersebut dapat digunakan oleh pasien gagal ginjal.
Pihaknya optimis alat-alat tersebut akan rampung dalam waktu enam bulan dari sekarang. Dengan begitu, bisa digunakan pada awal tahun depan.
Sementara itu, Ketua AJP M Khairul Umam menegaskan, sejak awal dirinya bertekad mengawal persoalan pasien gagal ginjal hingga tuntas. Pihaknya bersyukur stakeholders di Pamekasan turut terdorong melakukan gerakan kemanusiaan.
“Kita kawal sampai tuntas. Sudah ada lima pasien gagal ginjal yang meninggal dunia. Jangan sampai ada lagi nyawa yang melayang hanya karena tidak tertangani dengan cepat dan baik,” tegas jurnalis Kabar Madura itu.
Alumnus Pondok Pesantren Al Falah Sumber Gayam, Kadur, Pamekasan itu akan terus mengawal tujuh kesepakatan Dialog Kemanusiaan. Apalagi, semua pihak telah tanda tangan sebagai komitmen bersama dalam gerakan kemanusiaan. (rul/zul)
