pwipamekasan.or.id | Praktisi Emas Pegadaian Dani Kusuma Hermawan berbagi pengalaman di Gedung Bakorwil Pamekasan, Rabu (20/3/2024).
Di hadapan ratusan warga Madura, Dani membocorkan strategi dalam mengelola keuangan dan pentingnya investasi emas.
“Setidaknya ada tiga strategi: rasio investasi, rasio berutang, dan rasio dana darurat,” terangnya.
Dijelaskan, dalam rasio investasi, kita mesti menyisihkan penghasilan untuk investasi minimal 10 %.
Dalam rasio berutang, maksimal 35 % dari penghasilan untuk membayar cicilan kewajiban.
Sementara itu, rasio dana darurat mencakup single 3 kali, married 6 kali, dan married plus anak 12 kali.
“Selalu sisihkan sebagian hasil usaha/pendapatan untuk pos dana darurat agar dapat memenuhi kebutuhan tidak terduga di masa yang akan datang,” terangnya.
Mengapa penting berinvestasi?
Kata Dani, karena empat faktor: tingkat inflasi atau kenaikan harga, masa produktif vs tidak produktif, memperoleh keuntungan, dan menjaga daya beli.
Pria kelahiran Blitar itu mengimbau agar masyarakat mewaspadai investasi dan pinjaman bodong.
Berdasarkan data Satgas Waspada Investasi (SWI) tahum 2022, kerugian masyarakat mencapai 117 triliun karena investasi ilegal periode 2011-2021. Itu dipicu oleh aksi 442 investasi ilegal tak berizin.
Sementara itu, berdasarkan data OJK September 2022, terdapat 249 triliun penyaluran pinjaman ilegal dari 749.175 lembaga pinjaman ilegal.
“Sekarang pertanyaannya, mengapa mesti investasi emas?” ujar Dani.
Menurutnya, terdapat tujuh alasan: emas tahan inflasi, tingkat resiko rendah, asetnya nyata dan awet, mudah dibeli, mudah dikelola dan dirawat, mudah diuangkan (likuiditas), dan mudah dipindahtangankan.
“Selain itu, keunggulan emas sebagai dana darurat karena bisa digadai, mudah dijual, dan universal atau diterima di mana saja,” kata Dani.
Di samping itu, tambahnya, perhiasan kurang cocok untuk investasi, karena masih ada biaya pembuatan dan berpotensi menyusut.
Beda halnya dengan emas batangan. Ini sangat potensial untuk investasi. Meskipun tidak bisa digunakan untuk hias diri, tapi nilainya lebih murni dan lebih tinggi.
“Meski begitu, keduanya tetap penting jadi investasi karena mudah dipindahtangankan,” ujar pria yang bergelar Magister Manajemen itu.
Dani menutup materinya dengan pernyataan yang membuat peserta terkesan: investasi emas tidak membuat Anda kaya, investasi emas membuat Anda tetap kaya. (*)