Oleh: M. Khairul Umam*)
Mengamati bencana banjir pada awal puasa tahun 2024 ini, ada beberapa catatan yang kiranya bisa dijadikan evaluasi bersama, terutama kepada pemangku kebijakan.
Banjir pada Selasa (12/3/2024) melanda dua kecamatan di Kabupaten Pamekasan, yakni di Kecamatan Kota dan Pademawu. Banjir ini menyasar 6 kelurahan dan 3 desa: Kelurahan Barurambat, Kelurahan Jungcangcang, Kelurahan Kangenan, Kelurahan Parteker, Kelurahan Patemon, Kelurahan Barurambat Timur, Desa Laden, Desa Lemper, dan Desa Jalmak.
Bencana banjir ini mengandung beberapa hal yang harus diurai benang merahnya. Pertama, warga butuh call center, yaitu nomor informasi terpusat terkait penanganan banjir. Sebab, selama ini masih banyak warga yang belum tersentuh bantuan karena kesulitan akses informasi.
Warga yang jadi korban banjir tidak tahu harus mengadu kepada siapa dan harus ke mana ketika mereka butuh bantuan khsusus, sementara kondisi di masing-masing kelurahan maupun desa belum sepenuhnya maksimal melayani.
Kedua, tentang keberadaan dapur umum. Warga yang terdampak saat ini selain harus berjuang menyelamatkan nyawa dan hartanya, mereka juga harus menahan lapar di tengah malam. Warga terdampak banjir butuh kepastian dan gerakan cepat dan taktis dalam penanganan banjir.
Analisa saya, jika memang pemerintah serius melihat situasi ini, dapur umum mestinya sudah dipersiapkan sejak adanya deteksi awal banjir. Maaf, nasi bungkus yang dibagikan belum sepenuhnya menyentuh warga terdampak banjir.
Catatan maupun kritikan ini murni sebagai bentuk kepedulian. Bukan hujatan kepada pemerintah, terutama kepada pihak yang sudah ditetapkan sebagai petugas gabungan dalam upaya mengantisipasi bencana yang terdiri dari TNI, Polri, Dishub, Satpol PP, BPBD, Dinkes, dan Dinsos.
Saya sengaja tidak membahas anggaran yang sudah ditetapkan di APBD, karena bagaimanapun anggaran bencana setiap tahun sudah pasti dan paten. Jadi, bukan lagi bicara anggaran. Namun, sejauh mana gerakan moral dan gerakan kemanusiaan dalam bencana banjir ini.
Salam Lumpur…!!!
*) Penggagas Sekolah Jalanan (SJ), Wakil Ketua Bidang Kesejahteraan PWI Pamekasan.