pwipamekasan.or.id | Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pamekasan meluncurkan Media Call Center (MCC) di momen Hari Pers Nasional (HPN) di Pendapa Ronggosukowati, Rabu (7/2/2024).
MCC ini adalah kelompok anggota PWI yang ditugaskan secara khusus dan taktis untuk menerima pengaduan bilamana masyarakat menemukan kasus penyimpangan pers dan oknum mengaku sebagai pekerja pers.
MCC PWI Pamekasan diorbitkan guna menjalankan dua fungsi: pertama, menerima sekaligus menindak lanjuti aduan masyarakat berkaitan dengan penyalahgunaan profesi wartawan; kedua, menerima sekaligus menindaklanjuti aduan wartawan berkenaan dengan penghambatan atau penghalang-halangan proses reportase oleh oknum pejabat.
Ketua PWI Pamekasan Hairul Anam menerangkan, bahwa lahirnya MCC ini setidaknya diorientasikan untuk tiga hal esensial.
Pertama, untuk mengantisipasi potensi praktik penyimpangan kerja pers oleh oknum wartawan dan oknum mengaku wartawan. Termasuk pengaduan oleh wartawan ketika proses reportasenya dihalang-halangi oleh oknum tertentu.
Kedua, menjadi wadah pengaduan. “Target kami nggak muluk-muluk, kami ingin menampung pengaduan masyarakat bila ada kasus penyimpangan, misal, ada pemerasan, ada pengancaman, ada yang menakut-nakuti mengatasnamakan wartawan,” papar Direktur Kabar Madura Group itu.
Ketiga, lanjut Anam, MCC diorientasikan untuk menjadi wadah konsultasi masyarakat. “Kami hanya ingin memitigasi bila ada masalah, ingin menjawab bila ada pertanyaan berkaitan dengan pers dan cara kerja pers,” imbuhnya.
Alumnus Ponpes Annuqayah Sumenep itu berharap, hadirnya MCC pada momen hari pers bisa menambah kebijaksanaan kerja pers dan interaksi masyarakat dengan wartawan.
“Kami menyadari, banyak warga yang belum memahami secara utuh tentang kerja pers, ada yang memahaminya separuh, dan menyebabkan kesalahpahaman, dan bahkan akhirnya muncul stigma macam-macam ke wartawan, sebab itulah, harapannya MCC ini bisa menjadi wadah untuk mengatasi masalah-masalah yang saya sebut,” pungkasnya. (*)